BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
International
Accounting Standards yang lebih
dikenal sebagai International Financial Reporting Standard (IFRS),
merupakan standar tunggal pelaporan akuntansi yang memberikan tekanan pada
penilaian (revaluation) profesional dengan disclosures yang
jelas dan transparan mengenai substansi ekonomis transaksi, penjelasan hingga
mencapai kesimpulan tertentu. Standar ini muncul akibat tuntutan globalisasi
yang mengharuskan para pelaku bisnis di suatu negara ikut serta dalam bisnis
lintas negara. Untuk itu diperlukan suatu standar internasional yang berlaku
sama di semua negara untuk mempermudah proses rekonsiliasi bisnis. Perbedaan
utama standar internasional ini dengan standar yang berlaku di Indonesia
terletak pada penerapan revaluation model, yaitu kemungkinan
penilaian aktiva menggunakan nilai wajar, sehingga laporan keuangan di sajikan
dengan basis ‘true and fair’.
IFRS merupakan
standar tunggal pelaporan akuntansi berkualitas tinggi dan kerangka akuntansi
berbasiskan prinsip yang meliputi penilaian profesional yang kuat dengan disclosures yang
jelas dan transparan mengenai substansi ekonomis transaksi, penjelasan hingga
mencapai kesimpulan tertentu, dan akuntansi terkait transaksi tersebut. Dengan
demikian, pengguna laporan keuangan dapat dengan mudah membandingkan informasi
keuangan entitas antarnegara di berbagai belahan dunia.
Standar
Pelaporan Keuangan Internasional (IFRS) adalah Standar berbasis prinsip,
Interpretasi dan Kerangka (1989) diadopsi oleh Dewan Standar Akuntansi
Internasional (IASB). Banyak standar membentuk bagian dari IFRS dikenal dengan
nama lama dari Standar Akuntansi Internasional (IAS). IAS yang diterbitkan
antara tahun 1973 dan 2001 oleh Dewan Standar Akuntansi Internasional Committee
(IASC). Pada tanggal 1 April 2001, IASB baru mengambil alih dari IASC tanggung
jawab untuk menetapkan Standar Akuntansi Internasional. Selama pertemuan
pertama Dewan baru diadopsi IAS dan SICs. IASB terus mengembangkan standar
memanggil standar IFRS baru.
International
Accounting Standard/International Financial Reporting
Standard dikeluarkan oleh International Accounting
Standard Board atau Badan Standar Akuntansi
Internasional. Mengingat tujuan penyusunan standar akuntansi
tersebut untuk dapat dipergunakan sebanyak mungking negara di dunia
maka dalam penyusunan standar akuntansi tertentu
saja Badan Standar Akuntansi Internasionalmempertimbangkan
kondisi sebagian besar negara sehingga sesuai dengan
kebutuhan mereka. Bila kita bandingkan dengan
standar akuntansi Amerika maka dari segi
jumlah standar yang dikeluarkan Badan
Standar Akuntansi Internasional jauh lebih
sedikit karena memang mereka tidak mengacu
pada perkembangan bisnis dan kebutuhan akuntansi
di Amerika saja melainkan pada sebagian
besar negara sehingga standar akuntansi yang
mereka keluarkan dapat diadopsi baik sebagian maupun sepenuhnya.
Ketiga standar akuntansi tersebut baik yang
berlaku di Indonesia, Amerika Serikat, dan standar Internasional,
maka secara kuantitas jelas tampak perbedaan
yang nyata. Bila melihat dari segi jumlah
standar maka standar akuntansi di Indonesia
bila dibandingkan dengan Amerika Serikat hanya
kurang lebih sepertiganya saja sementara bila
dibandingkan dengan standar akuntansi internasional
standar akuntansi di Indonesia lebih banyak.
Perbedaan jumlah standar akuntansi di Amerika
yang jauh lebih banyak dari Indonesia dapat
dijelaskan bahwa tingkat perkembangan ekonomi
Amerika jauh lebih maju bila dibandingkan
dengan Indonesia sehingga di Amerika telah
berkembang berbagai jenis instrumen yang dapat
dikategorikan ke dalam rekening harta, kewajiban,
maupun ekuitas.
Sementara bila
di Indonesia ada standar akuntansi yang sudah berlaku di Amerika tetapi
belum ada di Indonesia menunjukkan bahwa untuk
Indonesia hal tersebut masih dipandang belum
mendesak atau penting mengingat frekuensi terjadinya masih rendah atau bahkan
belum timbul sama sekali. Sementara standar akuntansi
internasional yang lebih sedikit bila
dibandingkan dengan Amerika bahkan Indonesia dapat dijelaskan bahwa
standar akuntansi internasional berusaha sebanyak mungkin dapat
mengadopsi berbagai keragaman standar akuntansi di
berbagai negara di dunia. Standar akuntansi
internasional tersebut diharapkan banyak negara yang dapat
mengadopsi atau menggunakan standar yang ada
untuk diberlakukan di negara masing-masing.
Semakin banyaknya negara yang menggunakan standar
akuntansi internasional berarti telah terjadi
penyeragaman standar akuntansi meskipun belum
sepenuhnya, mengingat seperti di Amerika berarti
masih ada standar akuntansi lainnya yang
belum tercakup dalam standar akuntansi internasional.
1.2 Identifikasi
Masalah
1.
Apa itu IFRS ?
2.
Siapa yang
mengadopsi IFRS ?
3.
Apakah tantangan
dan solusi terhadap penerapan IFRS di Indonesia?
1.3 Pembatasan Masalah
Dalam
penulisan makalah ini penulis hanya akan membahas mengenai IFRS
pada Laporan Laba Rugi dan Laporan Arus Kas (Cash Flow).
1.4 Rumusan
Masalah
1)
Pengertian IFRS
2)
IFRS pada laporan laba rugi
3)
IFRS pada laporan arus kas (cash flow)
1.5 Guna/ Manfaat
Kegunaan dari pembahasan ini adalah merupakan
wahana latihan pengembangan ilmu pengetahuan dan keterampilan dalam pembuatan
karya tulis ilmiah.Dengan adanya pembahasan ini tentunya akan semakin
memperkaya ilmu pengetahuan kami, khususnya dalam mengetahui tentang IFRS.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah singkat IFRS
International Financial
Reporting Standards (IFRS) adalah standar, interpretasi, dan kerangka yang
diadopsi oleh badan penyusun standar akuntansi internasional yang dikenal
dengan International Accounting Standards Board (IASB).
Beberapa standar yang membentuk IFRS dulunya dikenal
dengan nama International Accounting Standards (IAS). IAS diterbitkan oleh
suatu badan yang dikenal dengan International Accounting Standards Committee (IASC)
pada kurun waktu antara tahun 1973-2001. Hingga Maret 2002, IASC telah
menerbitkan 41 IAS dan 34 SIC (Standing Interpretations Committee)
Interpretations. Beberapa di antaranya telah diubah atau diganti oleh IASB.
Standar yang masih tersisa dipandang sebagai payung bagi IFRS.
IFRS merupakan standar akuntansi
internasional yang diterbitkan oleh International Accounting Standard
Board (IASB). Standar akuntansi ini disusun oleh empat organisasi
utama dunia yaitu Badan Standar Akuntansi Internasional (IASB), Komisi
Masyarakat Eropa (EC), Organisasi Internasional Pasar Modal (IOSOC), dan
Federasi Akuntansi Internasional (IFAC).
Natawidyana (2008) menyatakan bahwa
sebagian besar standar yang menjadi bagian dari IFRS sebelumnya merupakan
International Accounting Standard (IAS) kemudian IASB
mengadopsi seluruh IAS dan melanjutkan pengembangan standar yang dilakukan.
Secara keseluruhan IFRS mencakup:
a.
International Financial Reporting
Standard (IFRS).Standar yang diterbitkan setelah tahun
2001.
b.
International Accounting Standard (IAS). Standar yang diterbitkan sebelum tahun 2001.
c.
Interpretations yang diterbitkan oleh International Financial Reporting
Interpretations Committee (IFRIC) setelah tahun 2001.
d.
Interpretations yang diterbitkan oleh Standing Interpretations Committee (SIC)
sebelum tahun 2001.
Sepanjang tahun 1999-2000, IASC melakukan restrukturisasi
(dengan mengubah konstitusi, strategi, struktur dan nama). IASC berkeinginan
untuk menjadi badan akuntansi yang lebih independen dan profesional. Pada Maret
2001, IASC Trustees mengaktifkan Part B dari IASC Constitution yang baru dan
menetapkan non-profit Delaware corporation yang diberi nama International
Accounting Standards Committee Foundation untuk mengawasi IASB. Pada April
2001, IASB yang baru mengambil alih tanggung jawab IASC dalam menetapkan
International Accounting Standards.
IASB berkeinginan untuk membentuk satu standar pelaporan
keuangan global yang berkualitas. Selama pertemuan pertamanya, badan yang baru
tersebut mengadopsi IAS dan SIC (Standing Interpretation Committee) yang ada.
IASB terus mengembangkan standar yang disebut dengan International Financial
Reporting Standards (IFRS). Jadi IFRS adalah termasuk standar dan interpretasi
yang disetujui oleh IASB serta IAS dan SIC Interpretations yang diterbitkan
berdasarkan konstitusi sebelumnya.
IFRS terdiri dari:
v
International
Financial Reporting Standards (IFRS) – standard yang diterbitkan setelah 2001
v
International
Accounting Standards (IAS) – standard yang diterbitkan sebelum 2001
v
Interpretasi yang
berasal dari the International Financial Reporting Interpretations Committee
(IFRIC) – diterbitkan setelah 2001
v
Standing
Interpretations Committee (SIC) – diterbitkan sebelum 2001
Prinsip-prinsip yang mendasari IFRS dijelaskan dalam
Framework for the Preparation and Presentation of Financial Statements
(Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan). IFRS merupakan
kesepakatan global standar akuntansi yang didukung lebih dari 100 negara dan
badan-badan internasional di dunia. Globalisasi aktivitas ekonomi mengharuskan
informasi keuangan berkualitas tinggi dan dapat diperbandingkan secara
internasional.
2.2 IFRS
pada Laporan
Laba-Rugi (income statement)
Laporan laba-rugi adalah salah
satu laporan keuangan dalam akuntansi yang menggambarkan apakah suatu
perusahaan mengalami laba atau rugi dalam satu periode akuntansi.
Pelaporan dalam laporan laba-rugi
1. Gross Profit
v Dihitung
dengan mengurangi beban pokok penjualan dari hasil penjualan bersih.
v Pengungkapan pendapatan penjualan bersih
sangat berguna.
v Pendapatan
insidentil diungkapkan dalam pendapatan dan beban lainnya.
v Analis
dapat lebih mudah memahami dan menilai kecenderungan dalam pendapatan dari operasi yang dalanjutkan.
2. Income from operation
Ditentukan dengan mengurangkan beban penjualan dan
administrasi serta pendapatan dan beban lainnya dari laba kotor.

3. Gain
and losses
§ Kerugian write-down persediaan menjadi net realizable
value atau Property, plant and equipment menjadi recoverable amount, serta
pembalikan lainny.
§ Kerugian restrukturisasi kegiatan dan biaya
restrukturisasi.
§ Keuntungan atau kerugian pelepasan property,plant and
equipment.
§ litigasi permukiman.
4. Income
before income tax
Dihitung dengan mengurang interest expense terhadap
income from operation.
5. Net income
v Merupakan pendapatan setelah semua pendapatan dan
beban untuk periode tersebut yang diperhitungkan.
v Dilihat oleh banyak orang sebagai ukuran yang paling
penting dari keberhasilan atau kegagalan suatu perusahaan untukjangka
waktu tertentu.
6. Allocation to non controlling interest
Ø IFRS mensyaratkan bahwa laba bersih anak perusahaan
dialokasikan untuk controlling/non controlling interest.
Ø Alokasi ini dilaporkan di bagian bawah laporan Iaba
rugi setelah laba bersih.
7. Earnings per share
(Net income - Preference dividends)
dibagi Weighted average of ordinary shares outstanding
·
Indikator
penting bisnis.
·
Mengukur dolar
yang diterima oleh setiap saham biasa.
·
Harus
diungkapkan pada laporan Iaba rugi.
8. Discontinued operation
o Keuntungan atau kerugian dari penjualan sebuah
komponen dari bisnis.
o Hasil usaha komponen yang telah atau akan dibuang
secara terpisah dari operasi yang dilanjutkan.
o Efek dari operasi dihentikan setelah dikurangi pajak,
sebagai kategori terpisah setelah operasi yang dilanjutkan.
o Sebuah perusahaan yang melaporkan discontinued
operation harus melaporkan operasi nilai per saham untuk setiap item
discontinued operation baik dilaporan laba rugi atau dalam catatan atas laporan
keuangan.
9. Extraordinag items
Dalam IFRS tidak diperbolehkan memasukkan
extraordinary item dalam Iaporan keuangan.
10. lntraperiod tax allocation
Berkaitan beban pajak penghasilan dengan item tertentu
yang menimbulkan sejumlah beban pajak.
Pada Iaporan laba_rugi, pajak penghasilan dialokasikan
untuk:
(1) income from continuing operations before tax
(2) Discontinued operations
Contoh Income Statement Menurut IFRS
Sumber: Modul Siap UKS PSAK STAN 2011
2.3 IFRS
pada Laporan arus
kas (Cash Flow)
Laporan
arus kas (Inggris: cash flow statement atau statement of cash flows) adalah
bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan pada suatu
periode akuntansi yang menunjukkan aliran masuk dan keluar uang (kas)
perusahaan.
Laporan arus kas mengklasifikasikan
penerimaan kas berdasarkan kegiatan operasi, investasi, dan pembiayaan.
Karakteristik transaksi dan peristiwa lainnya dari setiap jenis kegiatan adalah
:
1.
Kegiatan operasi melibatkan
pengaruh kas dari transaksi yang dilibatkan dalam penentuan laba bersih,
seperti penerimaan kas dari penjualan barang dan jasa, serta pembayaran kas
kepada pemasok dan karyawan untuk memperoleh persediaan serta membayar beban.
2.
Kegiatan investasi umumnya
melibatkan aktiva jangka panjang dan mencangkup (a) pemberian serta penagihan
pinjaman, dan (b) perolehan serta pelepasan investasi dan aktiva produktif
jangka panjang.
3.
Kegiatan pembiayaan melibatkan
pos-pos kewajiban dan ekuitas pemegang saham serta mencangkup (a) perolehan kas
dari kreditor dan pembayaran kembali pinjaman, serta (b) perolehan modal dari
pemilik dan pemberian tingkat pengembalian atas, dan pengembalian dari
investasinya.
Berdasarkan
IFRS (IAS 7), arus kas operasi meliputi:
•
Penerimaan dari penjualan barang atau jasa
•
Penerimaan untuk penjualan kredit, instrumen hutang atau ekuitas dalam
portofolio perdagangan
•
Penerimaan bunga atas pinjaman
•
Dividen yang diterima pada efek ekuitas
•
Pembayaran kepada pemasok barang dan jasa
•
Pembayaran kepada karyawan atau atas nama karyawan
•
Pembayaran bunga (alternatif, ini dapat dilaporkan dalam rangka pembiayaan
kegiatan dalam IAS 7, dan US GAAP)
Item
yang ditambahkan kembali ke [atau dikurangkan dari, yang sesuai] angka laba
bersih (yang ditemukan pada Laporan Laba Rugi) untuk sampai pada arus kas dari
operasi umumnya mencakup:
•
Penyusutan (kehilangan nilai aset berwujud dari waktu ke waktu)
•
pajak tangguhan
•
Amortisasi (kehilangan nilai aktiva tidak berwujud sepanjang waktu)
•
Keuntungan atau kerugian yang terkait dengan penjualan aset tidak lancar,
karena
arus kas terkait tidak termasuk dalam bagian operasi. (Keuntungan / kerugian
yang juga ditambahkan kembali dari laporan laba rugi) .
kegiatan
Investasi. Contoh kegiatan Investasi yang
•
Pembelian atau Penjualan aset (aktiva tersebut tanah, bangunan, peralatan,
surat berharga, dll)
•
Pinjaman dengan pemasok atau diterima dari pelanggan
•
Pembayaran yang berkaitan dengan merger dan akuisisi
Aktivitas pendanaan pembiayaan kegiatan meliputi arus masuk kas dari investor seperti bank dan
pemegang saham, serta arus keluar kas kepada pemegang saham sebagai dividen
karena perusahaan menghasilkan pendapatan. Kegiatan lainnya yang berdampak pada
kewajiban jangka panjang dan ekuitas perusahaan juga tercantum dalam bagian
pembiayaan kegiatan laporan arus kas.
Berdasarkan IAS 7
Berdasarkan IAS 7
• Penerimaan dari penerbitan hutang jangka pendek atau jangka panjang
• Pembayaran dividen
• Pembayaran untuk pembelian kembali saham perusahaan
• Pembayaran pokok utang, termasuk sewa guna usaha
• Untuk organisasi non-profit, penerimaan kas donor-terbatas yang terbatas untuk tujuan jangka panjang .
• Pembayaran dividen
• Pembayaran untuk pembelian kembali saham perusahaan
• Pembayaran pokok utang, termasuk sewa guna usaha
• Untuk organisasi non-profit, penerimaan kas donor-terbatas yang terbatas untuk tujuan jangka panjang .
Produk di bawah bagian pendanaan meliputi:
• Pembayaran dividen
• Penjualan atau pembelian kembali saham perusahaan
• Bersih pinjaman
• Pembayaran pajak dividen
• Pembayaran dividen
• Penjualan atau pembelian kembali saham perusahaan
• Bersih pinjaman
• Pembayaran pajak dividen
Pengungkapan kegiatan non-kas
Berdasarkan IAS 7, investasi dan pendanaan non-kas diungkapkan dalam catatan kaki atas laporan keuangan. Berdasarkan US Prinsip Akuntansi Berlaku Umum (GAAP), kegiatan non-kas dapat diungkapkan dalam catatan kaki atau di dalam laporan arus kas itu sendiri. aktivitas pendanaan yang tidak mempengaruhi kas dapat meliputi :
• Leasing untuk membeli aset
• Konversi hutang terhadap ekuitas
• Pertukaran aktiva non-kas atau kewajiban untuk aset non-kas lain atau kewajiban
• Mengeluarkan saham dalam pertukaran untuk aset
Berdasarkan IAS 7, investasi dan pendanaan non-kas diungkapkan dalam catatan kaki atas laporan keuangan. Berdasarkan US Prinsip Akuntansi Berlaku Umum (GAAP), kegiatan non-kas dapat diungkapkan dalam catatan kaki atau di dalam laporan arus kas itu sendiri. aktivitas pendanaan yang tidak mempengaruhi kas dapat meliputi :
• Leasing untuk membeli aset
• Konversi hutang terhadap ekuitas
• Pertukaran aktiva non-kas atau kewajiban untuk aset non-kas lain atau kewajiban
• Mengeluarkan saham dalam pertukaran untuk aset
Contoh
laporan arus kas.
PT. SURYA MANDIRI, Tbk
LAPORAN ARUS KAS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2009
(Dalam Rupiah)
Arus kas yang berasal dari kegiatan operasi :
Laba bersih menurut laporan laba rugi
90.500,-
Ditambah :
Biaya depresiasi
18.000,-
Penurunan persediaan kantor
8.000,-
Kenaikan hutang jangka pendek
16.800,-
Kenaikan hutang biaya
1.200,-
44.000,-
Dikurangi :
Kenaikan biaya dibayar dimuka
1.000,-
Kenaikan piutang usaha
9.000,-
Penurunan hutang pajak
1.500,-
Laba penjualan aktiva tetap
30.000,-
41.500,-
Aliran kas bersih dari kegiatan operasi
93.000,-
Aliran kas yang berasal dari kegiatan investasi :
Kas masuk yang berasal dari penjualan investasi
75.000,-
Kas keluar untuk membeli
peralatan
(157.000,-)
Aliran kas keluar bersih untuk kegiatan investasi (82.000,-)
Aliran kas dari kegiatan keuangan :
Kas yang diterima dari penjualan saham
160.000,-
Dikurangi :
Kas untuk membayar
dividen
23.000,-
Kas untuk membayar hutang obligasi
125.000,
148.000,-
Aliran kas masuk neto dari kegiatan
keuangan
12.000,-
Kenaikan kas
23.000,-
Saldo kas pada awal tahun
26.000,-
Saldo kas pada akhir tahun
49.000,-
kak IFRS tentang persediaan ada infonya kah?
BalasHapusWatch the best football matches with real football.
BalasHapusIf you worrione are looking for งานออนไลน์ the best football youtube mp3 matches and the most competitive leagues around, we have the best free football videos available for you to watch. Find out